Tingkatkan Kesadaran Standardisasi Benih, BRMP TAS Sosialisasikan Tiga SNI Benih
Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat (BRMP TAS) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Standar Nasional Indonesia (SNI) 7312:2023 Benih Tebu, SNI 7162:2024 Benih Tembakau, dan SNI 7159:2024 Benih Wijen sebagai bagian dari upaya mendukung standardisasi dan penilaian kesesuaian di bidang pertanian. Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan dihadiri oleh 150 peserta, terdiri atas produsen benih, penangkar, penyuluh, petani, serta perwakilan pabrik gula.
Acara dibuka dengan sambutan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo yang diwakili oleh Evi Roselawati. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan keragaan pertanaman tembakau dan tebu yang telah berkembang luas di Probolinggo. Kepala BRMP TAS, Sri Suhesti dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya penerapan standar untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian sekaligus memperkuat daya saing benih nasional. Beliau juga memaparkan profil BRMP TAS serta peran strategis balai dalam mendukung penerapan standar mutu benih.
Materi teknis disampaikan oleh tiga narasumber, yaitu Ruly Hamida untuk SNI Benih Tebu, Agung Pangestu Aji untuk SNI Benih Tembakau, dan Nunik Eka Diana untuk SNI Benih Wijen. Ketiga narasumber memaparkan ketentuan, persyaratan mutu, serta aspek penerapan SNI yang harus dipahami oleh para pelaku perbenihan agar standar dapat diterapkan secara tepat di lapangan.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menginformasikan standar nasional kepada pemangku kepentingan, meningkatkan pemahaman mengenai ketentuan SNI yang berlaku, serta mendorong penerapan standar guna menghasilkan benih yang bermutu dan berdaya saing. BRMP TAS berharap peningkatan kualitas benih dapat berdampak pada peningkatan mutu produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta perlindungan konsumen. Penerapan standar yang baik diyakini dapat menciptakan perdagangan benih yang lebih adil serta memperkuat kapasitas pelaku usaha dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan.